top of page

RIFAN FINANCINDO - Harga Emas Spot Ditutup Menguat ke US$ 1.735 Per Ons Troi, Dolar AS Tergelincir

  • PT Rifan Financindo Berjangka Solo
  • Jul 14, 2022
  • 2 min read

ree

RIFAN FINANCINDO - Harga emas rebound dari level terendah hampir satu tahun setelah dolar Amerika Serikat (AS) koreksi menyusul reli di awal sesi. Hal tersebut membantu emas batangan dari tekanan terkait prospek kenaikan suku bunga yang curam setelah inflasi tahunan AS melonjak.


Rabu (13/7), harga emas spot ditutup naik 0,6% menjadi US$ 1.735,51 per ons troi, naik dari level terendah sejak Agustus 2021 di US$ 1.707,09 setelah data AS mendorong dolar ke puncak baru dalam beberapa dekade.


Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 ditutup menguat 0,6% ke US$ 1.735,5 per ons troi.


Inflasi AS bulan Juni 2022 yang melesat lebih tinggi dari proyeksi memperkuat rencana Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan akhir bulan ini.


Selain itu, dolar AS yang akhirnya turun, meningkatkan selera untuk emas di kalangan pembeli luar negeri. Imbal hasil US Treasury tenor acuan juga tergelincir yang menambah amunisi bagi emas.


Data CPI mendorong gagasan bahwa The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga secara agresif dan mungkin mempertahankannya di sana lebih lama, mendorong penurunan awal emas, kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies TD Securities.


Mundurnya imbal hasil dan dolar yang mengikutinya dapat membantu emas, dengan investor yang mengambil posisi short karena emas bergerak ke level terendah US$ 1.700 sekarang menutupinya, Melek menambahkan.


Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga menarik investor menjauh dari emas dengan meningkatkan biaya peluang memegang aset hasil nol.


Prospek kenaikan suku bunga yang curam masih mungkin untuk menjaga ikatan ketat pada emas, kata para analis, bahkan ketika kekhawatiran ekonomi berlanjut.


Tetapi Fawad Razaqzada, Market Analyst di City Index, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa "reaksi pasca IHK jelas menunjukkan bahwa investor berpikir bahwa pembacaan inflasi yang besar akan sangat merugikan ekonomi sehingga Fed tidak hanya akan segera menghentikan kenaikan suku bunga, tetapi akan berbalik arah pada awal Q1."


Sumber : kontan

 
 
 

Commentaires


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Social Icon

Copy Right ©2017 Rifan Financindo Berjangka Solo

Proudly created with wix.com

bottom of page