top of page

RIFAN FINANCINDO - Bursa Rusia Diramal Bangkit, Sinyal Perdamaian Dengan Barat?

  • PT Rifan Financindo Berjangka Solo
  • Aug 25, 2022
  • 2 min read

ree

RIFAN FINANCINDO - Pasar saham Rusia diprediksi akan mengalami kerugian yang cukup berat pada akhir 2022. Namun, bursa saham Rusia diperkirakan akan kembali bangkit di tahun berikutnya.


Seperti diketahui, bursa saham Rusia telah meningkat sejak kuartal II-2020 dan sempat mencapai rekor tertinggi pada Oktober 2021. Tren ini terus berlangsung hingga pada akhirnya terjadi aksi jual besar-besaran yang menghilangkan 56% dari kapitalisasi pasar dan membuat rubel melemah dalam dua bulan pertama 2022, periode awal invasi Rusia ke Ukraina.


Indeks MOEX (IMOEX) telah mencapai rekor puncak di 4.292,68 pada pertengahan Oktober 2021. Tapi, lanskap pasar telah berubah drastis sejak Moscow memulai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari lalu.


Sejak invasi tersebut, banyak risiko yang dihadapi Rusia. Guna melemahkan dan menekan Rusia, AS dan sekutunya memberikan berbagai macam sanksi. Namun, sanksi tinggallah sanksi, hingga 6 bulan Rusia masih kuat untuk mendanai perang, bahkan malah untung besar.


Pasar saham Rusia saat ini lebih ditopang oleh harga minyak yang kuat serta komoditas lain yang berperan sebagai ekspor utama Rusia.


Di sisi lain, Rusia juga melarang investor asing memperdagangkan saham dan menutup likuiditas eksternal. Melonjaknya jumlah investor ritel domestik telah menjadi kekuatan pendorong utama di pasar saham Rusia yang terpukul oleh sanksi barat yang belum pernah terjadi sebelumnya.


Akan tetapi, Bursa Moskow (IMOEX) yang merupakan bursa terbesar Rusia saat ini mempertimbangkan untuk mengizinkan investor dari negara-negara "bersahabat" yang ditunjuk yang tidak mengenakan sanksi terhadap Rusia untuk kembali ke pasar. Analis memperingatkan ini bisa memukul pasar saham.


"Risiko utama untuk pasar saham Rusia dalam beberapa bulan mendatang adalah kemungkinan kembalinya non-penduduk dari negara-negara 'ramah', yang lebih sedikit daripada investor dari negara-negara 'tidak ramah', tetapi masih dapat mulai menjual saham yang diblokir sejak Februari tahun ini. ," kata Elena Kozhukhova, seorang analis di broker Veles Capital.


Berdasarkan perkiraan jajak pendapat Reuters, indeks MOEX pada akhir 2023 bervariasi dari 2.400 hingga 3.700. Sementara Indeks RTS berbasis dolar diperkirakan diperdagangkan pada 1.279 poin pada akhir tahun.


Ahli strategi ekuitas Gazprombank Erik DePoy mengatakan peluang aksi jual diperkirakan rendah karena pasar ekuitas Rusia pada dasarnya terputus dari sentimen pasar global, dengan pengecualian harga minyak dan logam.


Pada akhir tahun ini, indeks berbasis rubel (IMOEX) diperkirakan telah pulih ke 2.500. Pada Rabu indeks masih ditutup di 2.248,42, masih jauh dari ekspektasi Reuters Rusia yang terbit pada Desember di mana indeks akan melesat 4.350.


"Dengan asumsi tidak ada guncangan eksternal besar lainnya, tampaknya hanya ada sedikit katalis penurunan," kata DePoy.


Analis juga melihat beberapa sisi positif untuk pasar Rusia dengan harapan hubungan antara Moskow dan Barat tidak semakin buruk.


Dampak risiko sanksi harus diperhitungkan pada akhir tahun dan beberapa kemungkinan pelonggaran risiko geopolitik, kata Natalia Milchakova, analis terkemuka di Freedom Finance Global.


"Risiko sebagian besar condong ke atas karena kami berharap situasi geopolitik akan mengarah pada diplomasi alih-alih kekuatan," kata analis Otkritie Investment Andrey Kochetkov.


Sumber : cnbcindonesia

 
 
 

Kommentit


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Social Icon

Copy Right ©2017 Rifan Financindo Berjangka Solo

Proudly created with wix.com

bottom of page