RIFAN FINANCINDO - Bank Dunia Tolak Pembelaan Diri Bos IMF Soal Manipulasi Data EODB
- PT Rifan Financindo Berjangka Solo
- Oct 28, 2021
- 2 min read

RIFAN FINANCINDO - Dewan Bank Dunia (World Bank) menolak permintaan Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva untuk membela diri atas tuduhan bahwa dirinya telah menekan staf untuk mengubah data pada 2017 lalu. Saat itu, Georgieva menjabat sebagai CEO Bank Dunia.
Mengutip Aljazeera.com, Rabu (27/10), seorang pengacara yang disewa oleh Georgiva menyatakan permintaan bela diri itu ia sampaikan dalam surat setebal 17 halaman kepada Dewan Bank Dunia pada Jumat (22/10) lalu.
Pengacara Whitney Debevoise dari Arnold & Porter mengatakan laporan investigasi yang disiapkan oleh firma hukum WilmerHale untuk Dewan Bank Dunia dilakukan secara tidak benar dan melanggar hak Georgieva.
WilmerHale menyimpulkan para pejabat di Bank Dunia termasuk Georgiva pada 2017 lalu melakukan hal yang tidak semestinya. Mereka menekan staf untuk mengubah data terkait ease of doing business (EODB) periode 2018 dan memberikan keuntungan kepada China.
Namun, Georgieva membantah tuduhan itu. Pihak IMF juga tak menemukan bukti konklusif untuk mendukung tuduhan pelanggaran tersebut.
Sementara, Dewan Bank Dunia memberitahu Debevoise bahwa tak pantas untuk bertemu dan mendengar Georgieva karena tak punya peran dalam penyelidikan terpisah yang dilakukan oleh WilmerHale terkait potensi kesalahan oleh pejabat Bank Dunia pada 2017 lalu.
Debevoise adalah anggota dewan Bank Dunia pada 2017 lalu. Ia meminta agar Dewan Bank Dunia saat ini mendengar ceritanya terkait tuduhan yang menyebutkan sejumlah pejabat Bank Dunia menekan staf untuk mengubah data pada 2017 lalu.
Pemerintah AS, selaku pemegang saham terbesar Bank Dunia dan IMF mengatakan tak ada cukup bukti untuk mencopot Georgiva dari jabatannya sebagai pimpinan IMF.
Meski begitu, Departemen Keuangan AS akan mengawasi tinjauan Bank Dunia terhadap tuduhan tersebut. Parlemen AS dari Partai Demokrat dan Republik telah menyatakan keprihatinan tentang kepemimpinan Georgieva di IMF.
Sebelumnya, Bank Dunia telah menghentikan sementara laporan EODB pada periode berikutnya. Hal ini terjadi setelah penyimpangan data EODB pada 2018 dan 2020.
Dalam siaran pers yang dirilis pada September 2021 lalu, Bank Dunia mengatakan sedang mengaudit atas laporan dan metodologi yang digunakan dalam membuat laporan EODB. Manajemen juga melaporkan sikap mantan pejabat dewan serta staf Bank Dunia terkait laporan EODB edisi 2018 dan 2020.
Hal ini karena laporan internal mengangkat masalah etika dalam pembuatan EODB periode 2018 dan 2020.
Setelah meninjau semua informasi yang tersedia terkait EODB, maka Bank Dunia menghentikan laporan EODB. Namun, Bank Dunia tetap berkomitmen kuat untuk memajukan peran sektor swasta dalam pembangunan dan memberikan dukungan kepada pemerintah dalam merancang aturan terkait kemudahan berbisnis.
Untuk ke depannya, Bank Dunia akan mengerjakan metodologi baru untuk menilai iklim bisnis dan investasi.
Sumber : cnnindonesia
Comments