PT. Rifan Finanindo Berjangka - Astronom Arab Saudi Mengaku Sulit Melihat Bulan Baru Tentukan Awal R
- PT Rifan Financindo Berjangka Solo
- May 15, 2018
- 1 min read

PT. Rifan Financindo Berjangka - Sejumlah astronom Arab Saudi mengaku kesulitan melihat bulan baru.
Melansir dari Alarabiya, ahli astronomi yang terlibat dalam penampakan bulan sabit Ramadan di Arab Saudi mengatakan akan lebih sulit untuk melihat bulan tahun ini.
Setiap tahunnya, astronom melakukan pengamatan ke langit untuk mencari kapan bulan Ramadan dimulai.
Sementara sejumlah umat Islam mengikuti kalender lunar yang terdiri dari 12 bulan dalam setahun 354 atau 355 hari.
Astronom Arab Saudi Abdullah Al-Khoudairi mengatakan perhitungan astronomi dan kondisi cuaca akan membuat bulan sabit lebih sulit terlihat dari kerajaan tahun ini.
Penyebabnya ternyata kondisi cuaca di sekitar Arab Saudi yang tak menentu akhir-akhir ini.
"Badai debu berangin saat ini menyelimuti beberapa wilayah di Teluk," ujar Abdullah Al-Khoudairi
dikutip dari Alarabiya.
Hal inipun tentunya berdampak pada astronom Arab Saudi yang kesulitan dalam menentukan awal bulan Ramadan tahun ini.
Memotret Bulan Baru
Diberitakan sebelumnya, bulan suci Ramadan akan dimulai pada malam 15 Mei atau 16 Mei, tergantung penampakan bulan.
Seperti yang diketahui, hari pertama Ramadan diamati menurut visibilitas lokal bulan sabit baru pada masing-masing wilayah.
Mengutip dari Aljazeera, Arab Saudi memperkirakan akan melihat bulan baru pada 15 Mei.
Sejak 2017, Arab Saudi telah menggunakan kamera digital infra merah khusus yang dapat memotret bulan baru.
Jika peralatan tersebut digunakan lagi tahun ini, Arab Saudi kemungkinan akan menetapkan hari pertama Ramadan pada 16 Mei
Sumber : www.tribunnews.com/sains
Comments