Sampah Plastik Kini Jadi Energi Terbarukan
- PT Rifan Financindo Berjangka Solo
- Nov 29, 2017
- 3 min read

RIFAN FINANCINDO - Keberadaan sampah plastik selama ini menjadi persoalan di setiap daerah. Bukan hanya sulit terurai dan dibuang menjadi limbah, tapi sampah plastik juga menyebabkan kerusakan lingkungan. Hal inilah membuat berbagai pihak berpikir dan mencari solusi mengatasi situasi itu. Prihatin dengan kondisi tersebut, Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Zahrul Mufrodi melakukan inovasi memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) melalui proses pirolisis.
Untuk mendapatkan BBM dari plastik ternyata tidak terlalu sulit. Dengan memanaskan plastik hingga suhu 500 derajat celcius, maka berubah menjadi gas. Gas yang dihasilkan kemudian dikondensasikan sampai mendapatkan minyak plastik memiliki spesifikasi sifat fisis. Pada saat proses ini membutuhkan waktu 3-4 jam. Mutu BBM berbahan baku plastik ini ternyata luar biasa.“Setelah melalui pengujian, minyak tersebut setara dengan premium dan solar,” kata Zahrul di Laboratorium Terpadu kampus UAD Yogyakarta.
Baca Juga :
Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia | PT RIFAN FINANCINDO Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SOLO Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN Rifan Financindo Intensifkan Edukasi | RIFANFINANCINDO Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Berdasarkan dari uji kalori, BBM atau minyak plastik ini memiliki kandungan 10 kalori per gramnya. Jika dipirolisis, 20 kilogram (kg) plastik bisa menghasilkan sekitar listrik sebesar 2,5 kilowatt. Sedangkan per kilogram sampah plastik bisa menghasilkan setengah liter minyak. “Jenis plastik yang memungkinkan untuk diubah menjadi BBM di antaranya polypropylene (PP), polystyrene (PS), high destiny polyethylen (HDPE), dan low destiny polyethylene (LDPE),” ujarnya.
Menurut Zahrul, alat untuk proses pirolisis tersebut sudah dilengkapi dengan pengontrol suhu, pengukur tekanan, dan kondensasi bertingkat sehingga didapatkan degradasi hasil yang berbeda. Hasil BBM dengan titik kondensasi lebih rendah memiliki spesifikasi lebih baik jika dibandingkan dengan titik kondensasi yang lebih tinggi. “Meski begitu, masih akan melengkapi dengan katalis untuk dicampurkan dalam reaktor pirolisis. Tujuannya mendapatkan hasil minyak plastik yang lebih baik dengan suhu proses lebih rendah,” ungkapnya.
Selain itu, melalui Pusat Studi Energi dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna UAD, Zahrur juga akan menciptakan pengelolaan sampah yang baik dari sisi manajemen dan teknologi.Lebih penting lagi mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah plastik dengan mengedepankan reduce, reause, danrecycle (3R). “Alat yang digunakan lebih sederhana dan ramah lingkungan. Untuk membakar sampah menggunakan briket.
Baca Juga
Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai | RIFAN Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB | PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan | PT. RIFAN Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras | RIFAN BERJANGKA JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya | PT. RIFAN FINANCINDO RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun | PT RIFANFINANCINDO PT RFB Gelar Media Workshop | PT RFB Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK | PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA
Mulai sekarang harus mandiri energi, mencari sumber energi alternatif untuk kemajuan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujarnya.Hasil inovasi Zahrul Mufrodi tersebut sudah diterapkan di Potorono, Banguntapan dan Kweni, Kasihan, Bantul. “Di dua daerah tersebut juga dijadikan pilot project,” kata Humas UAD Yogyakarta Hadi Suyono. ( okezone.com )
Comments