top of page

BI Akui Cadangan Devisa Turun untuk Intervensi Rupiah

  • PT Rifan Financindo Berjangka Solo
  • Nov 9, 2017
  • 2 min read

RIFAN FINANCINDO - Bank Indonesia (BI) mengakui bahwa turunnya posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Oktober 2017 lantaran sebagian digunakan untuk mengintervensi nilai tukar rupiah. Pasalnya, rupiah beberapa waktu lalu hampir menyentuh Rp13.600 per dolar Amerika Serikat (USD).Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, kondisi yang terjadi di dunia sempat membuat nilai tukar mata uang Garuda goyah.


Mulai dari rencana penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve), hingga pengganti Jannet Yellen sebagai Gubernur The Fed."Pada saat kemarin ini gonjang ganjing global khususnya di AS ya wajar kita lakukan stabilsasi nilai tukar," kata dia di Grand City Convention Center, Surabaya, Rabu (8/11/2017).Menurutnya, penurunan cadangan devisa ini merupakan hal wajar. Sebab, cadev biasa digunakan BI ketika terjadi aliran dana yang keluar (capital outflow)."Jadi, ya wajar pada saat ada pembalikan modal (outflow) kita lakukan stabilisasi nilai tukar dan menggunakan cadangan devisa," imbuhnya.


Namun, Perry memastikan, cadangan devisa masih cukup membiayai 8,6 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Dia pun memastikan bahwa otoritas moneter selalu ada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. "BI selalu ada di pasar lakukan stabilisasi dan cadangan devisa lebih dari cukup," terang dia.Seperti diberitakan sebelumnya, BI mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2017 sebesar USD126,5 miliar. Posisi cadangan devisa ini lebih rendah USD2,9 miliar dibandingkan akhir September 2017 yang sebesar USD129,4 miliar. Kendati demikian, BI menyebut cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 8,6 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah cadangan devisa tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor."Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman, kemarin. ( sindonews.com )




Baca Juga :


Sosialisasi Industri Perdagangan Berjangka komoditi | PT RIFAN FINANCINDO Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO

 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Social Icon

Copy Right ©2017 Rifan Financindo Berjangka Solo

Proudly created with wix.com

bottom of page