top of page

Utang Jatuh Tempo Tahun 2018 Habiskan 40% dari APBN, Ini Tanggapan DPR

  • PT Rifan Financindo Berjangka Solo
  • Oct 12, 2017
  • 2 min read

RIFAN FINANCINDO - Politikus Partai Gerindra, Nizar Zahro mengungkapkan banyaknya utang yang melilit Indonesia saat ini. Berdasar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, ia mengakui jika pembiayaan infrastruktur yang dijalankan pemerintah saat ini bersumber dari utang. “Uang infrastruktur itu, khusus di PU (Kementerian PUPR) itu ada Rp141 triliun dan itu bukan uang rupiah murni. Yang disebut uang rupiah murni itu adalah hasil dari pajak,” ucap Nizar di kantor Indikator Politik Indonesia, Jakarta, Rabu (11/10). Berdasarkan APBN, Nizar menyatakan bahwa sumber pembiayaan berbagai macam proyek infrastruktur yang digalakkan pemerintah saat ini bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN), Sukuk dan Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN). “Jadi sumber infrastruktur itu bukan uang hasil pajak, tapi dari utang luar negeri,” tegasnya. Selain itu, anggota Komisi VI DPR ini juga menyoroti besarnya utang jatuh tempo yang harus dibayar Indonesia pada tahun depan. Tidak tanggung-tanggung, besarnya nominal utang yang harus dibayar pemerintah pada tahun depan mencapai 40% dari APBN. “Prediksi kita, ada kewajiban bayar bunga dan (utang) pokok senilai Rp541 triliun yang wajib dibayarkan. Rp541 triliun itu setara dengan 40 persen APBN,” ungkapnya. Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Demokrat Roy Suryo dengan nada satir, menyatakan jika akan lebih baik jika pemerintah dapat membangun berbagai Kereta Cepat di berbagai hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan. “Tapi nanti tinggal Banggar DPR yang teriak-teriak sumber dananya dari mana,” kelakarnya. Sebagaimana diketahui, rasio utang Indonesia sendiri mencapai 28% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim, mau dilihat dari sektor mana pun utang Indonesia masih aman dan dikelola secara prudent (hati-hati). “Dari rasionya utang kita cuma 28 persen. Di G20 jadi terendah kedua setelah Rusia yang 17 persen,” katanya pada 27 September 2017 lalu. ( aktual.com )



Baca Juga


Sosialisasi Industri Perdagangan Berjangka komoditi | PT RIFAN FINANCINDO Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO



 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Social Icon

Copy Right ©2017 Rifan Financindo Berjangka Solo

Proudly created with wix.com

bottom of page