Indeks Asia Pasifik Turun 0,1 Persen, Aussie Menguat
- PT Rifan Financindo Berjangka Solo
- Sep 14, 2017
- 2 min read

RIFAN FINANCINDO - Perekonomian Australia menambahkan 54.200 pekerjaan pada Agustus dari Juli, lebih dari dua kali lebih banyak perkiraan ekonom. Tingkat pengangguran stabil di level 5,6 persen. Saham Indeks Topix turun 0,3 persen pada penutupan di Tokyo.
Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,1 persen dan indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,7 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong tergelincir 0,4 persen. Kontrak pada indeks S & P 500 turun 0,1 persen. Indeks acuan naik 0,1 persen pada hari Rabu. Kontrak di Euro Stoxx 50 adalah 0,3 persen lebih rendah dari pukul 7:32 pagi. Waktu London MSCI Asia Pacific Index turun 0,1 persen. Mata uang Indeks Spot Bloomberg Dollar flat setelah naik 0,4 persen pada hari Rabu, naik untuk hari ketiga. Yen sedikit berubah pada level 110,46 per dolar setelah tergelincir 0,3 persen pada hari Rabu. Euro stabil di $ 1,1879 menyusul penurunan 0,7 persen hari sebelumnya. Perekonomian Australia menambahkan 54.200 pekerjaan pada Agustus dari Juli, lebih dari dua kali lebih banyak dari perkiraan ekonom.
Tingkat pengangguran stabil di level 5,6 persen. Data ekonomi dan kestabilan tingkat pengangguran mendorong Aussie melonjak setinggi 80,16 sen A.S. atau naik 0,2 persen dari 79,98 sen AS.Kiwi sedikit berubah pada 72,42 A.S. sen. Menjelang hari Pemilihan Umum, tanggal 23 September nanti, Partai Buruh terlihat lebih kuat dibandingkan partai yang berkuasa saat ini yaitu Partai Nasional. Obligasi Imbal hasil pada Treasuries 10 tahun sedikit berubah setelah naik dua basis poin menjadi 2,19 persen pada hari Rabu, mendekati level 2 persen awal bulan ini demikian juga dengan imbal hasil obligasi yang sama di Australia, naik hampir enam basis poin menjadi 2,73 persen.
Hasil obligasi Jerman 10 tahun naik satu basis poin menjadi 0,41 persen. Komoditi Emas turun tipis menjadi $ 1,321.21 per ounce. Minyak mentah West Texas Intermediate kehilangan 0,2 persen menjadi $ 49,20 per barel setelah melonjak 2,2 persen semalam dan mencapai level tertinggi lima minggu. Permintaan minyak global akan meningkat tahun ini dibandingkan pada tahun 2015, demikian pernyataan Badan Energi Internasional, di tengah konsumsi yang diperkirakan akan lebih kuat dari perkiraan di wilayah Eropa dan AS. ( vibiznews.com )
Comments