Kepatuhan OPEC Buat Produksi Minyak Jatuh di Maret

RIFANFINANCINDO - Produksi minyak dari negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan jatuh untuk bulan ketiga berturut-turut pada Maret 2017, menurut survei yang dilakukan Reuters. Kondisi itu lantaran Uni Emirat Arab (UEA) membuat progres dalam pemangkasan pasokan.

Penurunan produksi oleh UEA telah membantu meningkatkan kepatuhan negara anggota OPEC di bulan ini dengan kesepakatan produksi pemotongan mencapai angka 95 persen. Level itu mengalami kenaikan dari perkiraan awal Februari yang berada di angka 94 persen dan merupakan rekor yang tinggi, menurut survei Reuters.

Negara anggota OPEC berjanji untuk mengurangi produksi sekitar 1,2 juta barel per hari (bph) yang dimulai pada awal Januari 2017, yang merupakan perjanjian pertama pada peredaman pasokan sejak 2008. Sedangkan negara-negara bukan anggota OPEC berjanji untuk memotong sekitar setengah dari produksi minyak mereka.Dalam sebuah komentar, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan, kesepakatan negara anggota OPEC dan negara bukan anggota OPEC terjadi secara bertahap, tetapi terus bekerja dengan cara mengembalikan keseimbangan pasar minyak."Proses rebalancing sudah berlangsung," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat 31 Maret 2017.

OPEC ingin mengakhiri kelebihan pasokan minyak yang membuat harga minyak dunia sekarang ini berada di bawah USD52 per barel. Akan tetapi, kinerja bursa saham masih terbilang tinggi meski kepatuhan OPEC cukup kuat dan meningkatkan harapan bahwa kelompok tersebut akan berusaha untuk memperpanjang perjanjian pemangkasan produksi."OPEC kini menghadapi prospek yang jatuh dalam jangka pendek dari tujuannya. Stok minyak global tidak akan menarik ke bawah dengan rata-rata lima tahun kecuali pemotongan produksi minyak yang dipimpin oleh OPEC diperluas," kata Broker Minyak PVM Stephen Brennock.

( metrotvnews.com )

RIFANFINANCINDO